Pengalaman Sehari-hari
Hari itu, setelah sarapan, Istriku melanjutkan rutinitasnya dengan mencuci pakaian. Di tengah kesibukannya, ia melihat bahwa tanaman di halaman rumahnya layu karena sudah beberapa hari tidak disiram. Istriku segera mengambil selang dan mulai menyiram tanaman-tanamannya. Saat melakukannya, ia teringat akan kebiasaan lamanya yang sering lupa menyirami tanaman karena terlalu sibuk dengan pekerjaan rumah lainnya.
Istriku berpikir, “Tanaman ini seperti kehidupan kita. Mereka perlu dirawat dan diberi perhatian agar bisa tumbuh subur. Begitu juga dengan kita, jika tidak memberikan perhatian pada hal-hal penting, kita bisa kehilangan sesuatu yang berharga.”
Pemikiran itu membuat Istriku lebih menyadari pentingnya keseimbangan dalam kehidupan. Dia belajar bahwa dalam kesibukan sehari-hari, penting untuk tidak mengabaikan hal-hal kecil yang sebenarnya memiliki dampak besar dalam jangka panjang. Kesadaran ini kemudian ia terapkan dengan lebih baik dalam mengatur waktu dan perhatiannya, baik untuk keluarga, diri sendiri, maupun lingkungannya.
Pengalaman sehari-hari adalah sumber pembelajaran yang kaya ketika kita mampu mencermatinya. Ketika bereaksi terhadap situasi tertentu, kita sebenarnya sedang belajar bagaimana kita memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Seorang ibu yang belajar kesabaran dari anaknya atau seorang pekerja yang belajar dari kesalahan kecil di tempat kerja adalah salah satu contoh yang sering kita temkan. Semua ini adalah contoh bagaimana belajar terjadi secara alami melalui pengalaman hidup.
Sebagai seorang guru, saya sering mengajak siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mencari pelajaran dari setiap kejadian yang mereka alami. Misalnya, setelah mengadakan kegiatan lapangan, saya meminta siswa untuk berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari dari pengalaman tersebut. Ini bukan hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang keterampilan hidup yang mereka peroleh, seperti bekerja sama dalam tim atau menghadapi tantangan yang tidak terduga.